Seblak CM (Cetar Membahenol)
TElah Hadir Seblak Cetar Membahenol
alamat : Jl. Tamansari Gobras depan Alfamart Gobras
Delivery Service : 085927708161
area kota tasikmalaya
Pitri SUlastri Blog
Selamat datang di Blog Saya semoga tulisan saya bermanfaat bagi semuanya
kalender & clock
Sabtu, 31 Mei 2014
Kamis, 02 Mei 2013
Makalah Perencanaan dan Peramalan Bisnis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Di
masa kini persaingan bisnis tak bisa dihindari, maka dibutuhkanlah perencanaan
dalam mengelolanya. Perencanaan harus ada meskipun sederhananya secara
tertulis. Namun, wirausaha baru di negara kita banyak yang tidak mau ataupun
mungkin tidak mampu atau segan menulis rencana tertulis tersebut karena
berbagai alasan. Perencanaan yang tidak tertulis pasti sudah ada rekayasa dalam
pikiran, yaitu suatu rekayasa secara sederhana tentang jawaban dari berbagai pertanyaan antara lain,
usaha apa yang akan dibuka, mengapa memilih usaha tersebut, dimana lokasinya,
siapa konsumennya, darimana sumber modal, dan sebagainya. Wirausaha baru
seperti ini cenderung melaksanakan kegiatan trial
and error atau coba-coba. Seandainya gagal mereka akan beralih ke usaha
lain, masalah ini banyak dijumpai dalam masyaratkat kita.
Untuk
menghindari hal-hal tersebut dan supaya usaha yang dilakukan seorang
Entrepeneurship tertata rapih, maka diperlukanlah rencana bisnis(business
plan).
1.2.Rumusan Masalah
·
Bagaimana pengertian dari perencanaan dan
peramalan ?
·
Bagaimana kerangka rencana usaha?
·
Bagaimana Bentuk Formal Busines Plan
·
Bagaimana teknik peramalan penjualan
·
Bagaimana analisis trend ?
·
Bagaimana analisis regresi dan korelasi?
·
Bagaimana mengenai standar kesalahan
forecasting?
1.3.Tujuan Makalah
·
Untuk mengetahui mengenai pengertian dari
perencanaan dan peramalan ?
·
Untuk mengetahui mengenai kerangka rencana
usaha?
·
Untuk mengetahui mengenai Bentuk Formal Busines
Plan
·
Untuk mengetahui mengenai teknik peramalan
penjualan
·
Untuk mengetahui mengenai analisis trend ?
·
Untuk mengetahui mengenai analisis regresi dan
korelasi?
·
Untuk mengetahui mengenai standar kesalahan
forecasting?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Perencanaan Bisnis (Bisnis Plan)
2.2.1 Pengertian Perencanaan Bisnis
Bisnis plan merupakan
suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk
menjual barang atau jasa dengan menhasilkan keuntungan yang memuaskan dan
menarik bagi penyandang dana.
Ada 5 alasan mengapa harus disiapkan business plan :
1.
Busines merupakan satu blueprint, yang akan
diikuti dalam operasional bisnis. Ini menolong anda tetap kreatif konsentrasi
pada tujuan yang telah ditetapkan .
2.
Merupakan alat untuk mencari dana, sehingga
berhasil dalam bisnis.
3.
Merupakan alat komunikasi untuk menarik orang
lain, pemasok, konsumen, penyandang dana. Dengan adanya bisnis plan membuat
mereka mngerti tujuan dan cara operasional bisnis.
4.
Membuat anda sebagai manajer, karena dapat
mengetahui langkah-langkah praktis menghadapi dunia persaingan, membuat
promosi, sehingga lebih efektif.
5.
Membuat pengawasan lebih mudah dalam
operasionalnya.
Isi dari sebuah
businnes plan :
1.
Kulit
depan/ cover judul
2.
Ringkasan
eksekutif sejarah / latar belakang bisnis
3.
Deskripsi
tentang bisnis apa yang akan dilakukan
4.
Deskripsi
tentang pasar
5.
Deskripsi
tentang produk / komoditi yang akan diusahakan
6.
Susunan
pengurus dan kepemilikan
7.
Objektifitas
dan goals
8.
Gambaran
keuangan
9.
Lampiran
Mengapa terjadi kegagalan dari business plan , diantaranya:
1. Tujuan yang ditetapkan oleh pengusaha
kurang masuk akal, pengusaha kurang memiliki tanggung jawab.
2. Pengusaha tidak memiliki pengalaman
dalam perencanaan bisnis
3. Pengusaha tidak dapat menangkap
ancaman dan kelemahan bisnisnya sendiri.
4. Konsumen tidak mengharapkan adanya
barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut.
2.1.2. Kerangka rencana usaha
Rencana usaha
yang akan disusun memuat pokok-pokok pikiran perencanaan yang mencakup antara
lain :
1.
Nama perusahaan
Canon
dan wichert menyatakan ciri-ciri merek yang baik adalah pendek, sederhana,
mudah dieja, mudah diingat, enak dibaca, tak ada nada sumbang, tak ketinggalan
jaman, ada hubungan dengan barang dagangan, bila diekspor gampang dibaca, tidak
menyinggung perasaan orang lain.
2.
Lokasi
Lokasi
perusahaan
Tempat
kedudukan berarti tempat (kantor) badan usaha, biasanya mengelola perusahaan
yang berbeda di tempat lain.
Lokasi
pertokoan , perlu diingat konsumen umumnya tertarik untuk belanja ke toko yang
mempunyai banyak jenis dan persediaan barang dagangan dan memiliki reputasi
lokasi yang memiliki barang bermutu dengan harga bersaing.
Lokasi
pabrik, hal-hal yang harus diperhatikan diantaranya : dekat dengan sumber
material, dekat dengan pasar, mudah mendapat tenaga kerja, mudah fasilitas
transportasi, mudah memperoleh bahan bakar, mudah memperoleh air dan sikap
pemerintah serta masyarakatnya.
3.
Komoditi yang
akan diusahakan
Kesempatan
untuk memilih komoditi yang akan diusahakan dapat mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut :
a.
Membanjurnya permintaan masyarakat terhadap
jenis-jenis hasil usaha tertentu, baik berupa barang-barang ataupun jasa.
b.
Teridentifikasinya kebutuhan tersembunyi
masyarakat akan barang-barang atau jasa tertentu.
c.
Kurang nya kemampuan yang meyakinkan untuk
bersaing usaha dengan orang lain dalam mengembangkan suatu bidang usaha yang
sama.
( Drs. Wasty Soemanto, 1992:224)
4.
Konsumen yang dituju
Prospek konsumen ini didasarkan atas bentuk usaha dan jenis
usahanya. Jika jenis usaha yang dijalankan berbentuk industri tentu jangkauan
konsumen yang akan dituju lebih jauh dibandingkan dengan usaha bentuk
pertokoan.
5.
Pasar yang akan dimasuki
Sebuah perusahaan yang akan memasuki pasar akan menempatkan
perusahaannya sebagai pemimpin pasar (marketleader), penentang pasar, pengikut
pasar, atau perelung pasar. Pemimpin pasar memiliki pangsa terbesar dalam
bentuk produk sejenis. Perusahaan ini dapat mengendalikan harga, membuat produk
baru, menggunakan promosi secara gencar dan sebagainya. Namun pemimpin pasar
ini tidak boleh lengah dari ancaman-ancaman perusahaan lain, dia harus tetap
berjaga-jaga untuk mempertahankan pangsa pasar.
6.
Partner yang akan diajak kerjasama.
Ada
dua macam partnership yaitu :
1.
General partnership , semua anggota ikut secara
aktif mengpersikan bisnis sama-sama bertanggungjawab, termasuk tanggung jawab
yang tidak terbatas terhadap utang-utang bisnis.
2.
Limited partnership,memiliki anggota
sekurang-kurangnya satu orang yang bertanggung jawab tidak terbatas dan anggota
lainnya bertanggung jawab terbatas.
7.
Personil yang dipercaya untuk menjalankan
perusahaan
Memilih personil yang dipercaya memang agak sulit, kadang
melihat penampilan seseorang kita berkesimpulan dia jujur, tetapi dibalik itu
terselubung pribadi jahat yang bisa menghancurkan bisnis.
8.
Jumlah modal yang diharapkan dan yang tersedia
Pada umumnya modal yang tersedia untuk membuka usaha sangat
minim atau malah nihil. Modal utama adalah semangat dan kejujuran. Akan tetapi
banyak di antara wirausahawan mampu mengumpulkan modal dari tabungan,dll.
Setelah usaha berjalan, kejujuran selalu tetap dipertahankan, reputasi semakin
baik, maka hubungan akan terjalin baik dengan relasi.
9.
Peralatan perusahaan yang perlu disediakan
Sesuai dengan keperntinfan usaha, itulah yang diperlukan. Ada
dua hal yang dipertimbangkan dalam menyediakan peralatan:
a.
Ekonomis, sangat memperhatikan efesiensi dalam
membeli peralatan.
b.
Prestise, selalu membeli peralatan terlengkap
dan baru serta mahal.
10. Penyebaran
promosi
Elemen-elemen
promosi :
1.
Advertisting, yaitu berupa iklan di berbagai
media
2.
Personal selling, merupakan tenaga penjual yang
disediakan baik di toko ataupun yang berkunjung ke rumah-rumah.
3.
Sales promotion,yaitu berupa daya tarik bagi
konsumen dalam bentuk korting, obral, hadiah,undian-undian kupon, dsb.
4.
Public relation, artinya memberi infomasi kepada
masyarakat tentang perusahaan, baik menyangkut produk, manajemen dsb. Yang
membuat masyarakat memiliki image baik terhadap perusahaan.
2.1.3. Bentuk Formal Busines Plan
Sebenarnya tidak ada aturan baku dalam bentuk business
plan, akan tetapi pada umumnya business plan memuat hal-hal sebagai berikut:
1)
Halaman depan
Dihalaman ini dicantumkan nama dan
alamat perusahaan, nama orang yang bertanggung jawab yang bisa dihubungi
sewaktu-waktu melalui telepon.
2)
Daftar isi
3)
Rangkuman eksekutif
Rangkuman eksekutif ini sangat
pentingkarena pembaca ingin melihat secara cepat apa isi dari keseluruhan
business plan tersebut.rangkuman eksekutif merupakan inti dari perencanaan yang
sangat menarik perhatian pembaca.
4)
Penjelasan
tentang perusahaan
Disini diungkapkan strategi
perusahaan dan tim manajemen yang mengelola perusahaan
5)
Pemasaran
Disini diungkapkan pasar yang dituju
berapa besar potensi dan berbagai strategi serta ramalan tentang target
konsumen dimasa yang akan datang.
6)
Barang dan jasa yang dihasilkan
Diungkapkan mengenai kualitas,
kegunaan dan keistimewaan barang dan jasa yang ditawarkan.
7)
Usaha meningkatkan penjualan
Dijelaskan berbagai teknik promosi
yang akan digunakan, tenaga penjual yang digunakan, atau perwalian-perwalian
penjual yang perlu diangkat di berbagai daerah.
8)
Permodalan
Diungkapkan rencana permodalan dan
proyeksi permodalan, neraca pendahuluan, aliran kas dan pendapatan.
9)
Apendix
Dilampirkan berbagai keterangan yang
diperlukan untuk melengkapi business plan. Mis, sertifikat tanah,dsb
2.2. Peramalan (Forecasting)
2.2.1. Pengertian Peramalan
Peramalan merupakan suatu usaha untuk meramalkan
keadaan dimasa mendatang melalui pengujian keadaan di masa lalu. Esensi
peramalan adalah perkiraan peristiwa-peristiwa di waktu yang akan datang atas
dasar pola-pola di waktu yang lalu, dan penggunaan kebijakan terhdap proyeksi dengan
pola-pola di waktu yang lalu.
Peramalan adalah seni dan ilmu unutk memperkirakan
kejadian di masa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan
data masa lalu dan menempatkannya ke amasa yang akan dtang dengan siatu bentuk
model matematis.
Pemilihan cara yang dipakai untuk pembuatan forecast
penjualan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti (Gunawan & Marwan, 2003) :
·
Sifat produk yang dijual
·
Metode distribusi yang dipakai
·
Besarnya perusahaan dibandingan
pesaing-pesaingnya.
·
Tingkat persaingan yang dihadapi.
·
Data historis yang tersedia.
2.2.2. Teknik Peramalan Penjualan
Teknik forecast penjualan dapat dilakukan dengan 2 cara,
yaitu :
1.
Secara kualitatif (non statistical method)
adalah cara penaksiran yang menitikberatkan pada pendapat seseorang (judgment).
Kelemahannya , pendapat seseorang
sering kali banyak sering kali banyak diwarnai oleh hal-hal yang bersifat
subjektif dari pada bersifat objektif. Ada beberapa sumber pendapat yang dapat
dipakai sebagai dasar melakukan forecast penjualan.
2.
Secara kuantitatif (statistical method) adalah
cara penaksiran yang menitikberatkan pada perhitungan pada
perhitungan-perhitungan angka dengan menggunakan berbagai metode statistik.
Kelemahannya , ada hal-hal yang tidak
diukur secara kuantitatif, seperti selera konsumen, kebiasaan konsumen dan
sebagainya. Ada beberapa metode statistik yang dapat digunakan sebagai dasar
melakukan forecast penjualan, antara lain :
·
Analisis Trend
Trend
merupakan gerakan lamban yang berjangka panjang dan cenderung menuju satu arah,
baik menaik maupun menurun.
Ada
beberapa metode yang dapat digunakan apabila menggunakan analisis trend, yaitu
:
a.
Metode trend secara bebas
b.
Metode setengah rata-rata
c.
Metode moment
d.
Metode leasr square
e.
Metode kuadratik
Untuk metode setengah rata-rata, metode moment, dan metode kuadrat
terkecil (lest square method) merupakan trend garis lurus, sedangkan khusus
metode kuadratik merupakan trend garis lengkung.
·
Analisis regresi korelasi
2.2.3. ANALISIS TREND
1. Metode trend secara bebas
Merupakan salah
satu metode peramalan dengan tanpa menggunakan rumusan statistik dalam
meramalkan suatu peristiwa tertentu, melainkan mendasarkan pada faktor
pengalaman kerja, tingkat pendidikan, tingkat kepekaan terhadap suatu
peristiwa, faktor usia, juga tingkat kreativitas dan produktivitas kerja
seseorang,
Contoh :
Dari ketiga
kemungkinan hasil ramalan tersebut diatas, menunjukan bahwa dengan data time
series yang sama, jika ditarik dengan metode trend secara bebas akan
menghasilkan prediksi yang berbeda-beda. Hal tersebut tergantung pada prediktor
beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
2. Metode
setengah rata-rata (semi average)
Data dikelompokan
menjadi dua dalam neghitung nilai yang digunakan untuk meramalakan hal
tertetntu yaitu kelompok Y1 dan
kelompok Y2 . Rumus dari metode setengah rata-rata sebagai berikut :
Y = a + bX
Keterangan
a = rata-rata kelompok Y1 dan
Y2
b =
n = banyak kelompok
data Y1 dan Y2
X = periode waktu
dihitung dari periode dasar.
3.
Metode Moment
Menggunakan rumus
dua persamaan normal yang digunakan untuk menghitung nilai variabel terikat
(Y). Peramalan metode moment ini masih termasuk peramalan garis lurus, sehingga
dirumuskan :
Y = a + bX
Sedangkan dua persamaan normalnya
sebagai berikut :
I.
∑Y
= na + b∑X
II.
∑XY
= a∑X + b∑X2
4.
Metode kuadrat terkecil
Masih sama dengan
metode peramalan sebelumnya, hanya saja untuk menentukan nilai konstanta (a)
dan nilai koefisien garis (b) sebagai berikut :
5.
Metode kuadratik
Metode peramalan dengan
kuadratik mensyaratkan penggunaan kuadrat variabel bebas (X) sebagai pembentuk
rumus trend metode kuadratik yaitu : Y = a + bX + c X2. Rumusan ini
merupakan rumusan parabola. Nilai konstanta dan nilai koefisien garis b,
koefisien garis c ditentukan dengan tiga persamaan
2.2.4. Analisis Regresi Dan Korelasi
Forecast penjualan dengan menggunakan metode
statistik akan lebih lengkap apabila ditambah dengan menggunakan analisis
regresi dan analisis korelasi. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui
pengaruh antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), dengan kata
lain analisis yang digunakan untuk memprediksi nilai variabel terikat (Y)
berkaitan dengan adanya perubahan nilai variabel bebas (X). jadi pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat bisa negatif atau positif. Sedangkan
analiss korelasi dipakai untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara variabel
bebas dan variabel terikat. Misalnya perubahan tingkat penjualan yang akan
terjadi hanya ditentukan oleh penjualan, tetapi ditentukan juga faktor lain.
Besar koefisien korelasi ® antara -1 s/d +1. Dengan kriteria sebagai berikut :
·
Jika besarnya r antara -0,51 s/d -1,00 berarti
hubungannya kuat negatif.
·
Jika besarnya antara -0,01 s/d -0,50 berarti
hubungannya lemah negatif.
·
Jika r besarnya 0 berarti hubungannya netral.
·
Jika r besarnya antara +0,01 s/d +0,50 berarti
hubungannya lemah positif.
·
Jika r besarnya antara +0,51 s/d +0,51 s/d +1,00
berarti hubungannya kuat positif.
Persamaan analisis regresi : Y = a + bX
Membentuk persamaan analisis regresi di atas sebagai berikut :
I.
∑Y
= na + b∑X
II.
∑XY
= a∑X + b∑X2
Untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas (X) dan variabel terikat
(Y) dengan menggunakan koefisien korelasi disimbol kan huruf “r”.
2.2.5. Standar Kesalahan Forecasting
Standar Kesalahan Forecasting (SKF) dapat digunakan
sebagai dasar di dalam menentukan metode-metode yang paling sesuai untuk
digunakan. Nilai SKF yang terkecil akan menunjukan bahwa forecasting yang
disusun tersebut mendekati kesesuaian. Adapun rumus standar kesalahan
forecasting adalah sebagai berikut :
SKF =
Keterangan : Y = penjualan nyata
Y’ = forecast penjualan
Banyaknya data periode yang dianalisis.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Bisnis plan
merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis
untuk menjual barang atau jasa dengan menhasilkan keuntungan yang memuaskan dan
menarik bagi penyandang dana.
Peramalan adalah
seni dan ilmu unutk memperkirakan kejadian di masa depan. Hal ini dapat
dilakukan dengan melibatkan pengambilan data masa lalu dan menempatkannya ke
amasa yang akan dtang dengan siatu bentuk model matematis
3.2. Saran
Beberapa saran dalam penulisan makalah ini, diantaranya:
1. Agar
usaha anda berjalan lancar maka dalam setiap membuka usaha hendaknya membuat
rencana bisnis (business plan).
2. Berikan
pelayanan terbaik.
3. Mencari
partner kerja yang dapat dipercaya.
4. Jangan
mudah menyerah menghadapi masalah dalam usaha baru tersebut.
5. Banyak-banyaklah
membaca buku tentang kewirausahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Prasetya Hery. (2009). Manajemen Operasi, Jakarta: Buku Kita.
Sunyoto Danary. 2012. Budgeting Perusahaan, Jakarta : Buku Seru.
Langganan:
Postingan (Atom)